Minggu, 06 Mei 2012

12 KESAMAAN SYI'AH DENGAN YAHUDI

Karena agama Syi'ah pendirinya adalah seorang yang beragama Yahudi, maka pasti ada banyak kemiripan antara kedua agama tersebut. Berikut penulis paparkan 12 kesamaan khususnya dalam hal aqidah yang para pemeluk agama Syi'ah dan Yahudi yakini:

1. Yahudi telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syi'ah, mereka punya Al-Qur’an hasil kerajinan tangan mereka yakni “Mushaf Fathimah” yang tebalnya 3 kali Al-Qur’an kaum Muslimin. Mereka menganggap ayat Al-Qur’an yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan menuduh sahabat menghapus sepuluh ribu ayat lebih.

2. Yahudi menuduh Maryam yang suci dengan tuduhan berzina (QS. Maryam: 28), Syi'ah pun melakukan hal yang sama terhadap istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu ‘Aisyah —radhiallahu ‘anha— sebagaimana yang diungkapkan Al-Qummi (pembesar Syi'ah) dalam Tafsir Al-Qummi (II/34).

3. Yahudi mengatakan, “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja.” (QS. Al-Baqarah: 80). Syi'ah lebih dahsyat lagi dengan mengatakan, “Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syia'h,” sebagaimana tercantum dalam kitab mereka yang dianggap suci Fashl Kitab (hal.157).

4. Yahudi meyakini bahwa Allah mengetahui sesuatu setelah terjadinya sesuatu itu padahal Allah tadinya tidak tahu. Begitu juga dengan Syi'ah, yang menyebutnya hal tersebut sebagai akidah al bada’. Abu Abdillah berkata, “Seseorang belum dianggap beribadah kepada Allah sedikit pun, hingga ia mengakui adanya sifat bada’ bagi Allah.” (Ushulul Kafi fi Kitabit Tauhid: 1/331).

Bayangkan, mereka menisbahkan kebodohan kepada Allah yang telah berfirman,“Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah.” (QS. An-Naml: 65)

Sementara di sisi lain, mereka berkeyakinan bahwa para imam mereka mengetahui segala ilmu pengetahuan dan tak ada sedikit pun yang samar baginya. Al Kulaini, seorang ulama paling terpercaya di kalangan Syi'ah berkata di dalam bukunya, “Bab bahwa para imam mengetahui ilmu yang telah dan akan terjadi, dan tidak ada sesuatu apa pun yang tersembunyi bagi mereka.” (Al Kafi: 1/261).

5. Yahudi berkata, “Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud.” Syi'ah berkata, ”Tidak layak Imamah itu melainkan pada Ali dan keturunannya.”

6. Yahudi menghalalkan darah setiap muslim. Demikian pula Syi'ah, mereka menghalalkan darah Ahlussunnah/Sunni.

7. Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Allah mengutus Dajjal. Syi'ah Rafidhah mengatakan, ”Tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang.”

8. Orang-orang Yahudi memberikan kepemimpinan kepada anak keturunan Nabi Harun ‘alaihis salam, bukan keturunan Nabi Musa ‘alahis salam. Demikian pula orang-orang Syi'ah, mereka memberikan kepemimpinan kepada keturunan Al Husein radhiyallahu ‘anhu, bukan Al Hasan radhiyallahu ‘anhu.

Dalam riwayat orang-orang Syi'ah disebutkan, dari Hisyam bin Salim, dia berkata, “Aku berkata kepada Ash-Shadiq Ja’far bin Muhammad —‘alaihimas salam, manakah yang lebih utama Al Hasan atau Al Husein?” Maka dia berkata, “Al Hasan lebih utama dari Husein.” Aku berkata, “Lalu bagaimana bisa imamah setelah Al Husein ditampuk keturunan Al Husein, bukan keturunan Al Hasan?” Maka Ja’far berkata, “Sesungguhnya Allah —Tabaraka wa Ta’ala— menyukai jika sunnah Musa dan Harun berlaku kepada Al Hasan dan Al Husein —‘alaihimas salam. Apakah engkau tidak melihat bahwasanya Musa dan Harun itu keduanya adalah nabi? Demikian pula Al Hasan dan Al Husein, keduanya adalah imam. Tapi, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan nubuwwah bagi keturunan Harun, bukan Musa, walaupun Musa lebih afdhal dari Harun —‘alaihimas salam.”

9. Syi'ah Imamiyah menetapkan 12 imam mereka untuk menyerupai jumlah pemimpin dari kalangan Bani Israil, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al Maidah: 12.

10. Orang-orang Yahudi membenci Jibril. Mereka mengatakan bahwa Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Adapun Syi'ah berkata, Jibril telah keliru dalam menyampaikan wahyu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka juga berkata, “Sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam telah berkhianat ketika menyampaikan wahyu kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, padahal sepantasnya dan yang lebih berhak adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.”

Inilah Syi'ah, bagaimana bisa mereka menuduh Jibril ‘alaihis salam berkhianat, padahal Allah Azza wa Jalla telah menyifatinya dengan al amin (yang dapat dipercaya) dalam firman-Nya,“Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al Amin (Jibril).” (QS. As-Syu’ara: 193)

11. Yahudi sangat keras memusuhi kaum Muslimin, firman Allah Azza wa Jalla, artinya:“Pasti kamu akan dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al Maidah: 82)

Demikian pula dengan orang-orang Syi'ah, sangat memusuhi Ahlus Sunnah wal Jamaah, bahkan menganggap mereka sebagai najis.

12. Yahudi dan Syi'ah, keduanya tidak bersifat adil dalam memberikan kecintaan dan kebencian. Di satu sisi, Yahudi bersifat ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap sebagian nabi dan orang-orang shaleh mereka. Mereka menempatkannya sebagai sembahan yang diagungkan. Seperti perkataan mereka yang dikutip dalam al Qur’an,“’Uzair anak Allah.” (Qs. At-Taubah: 30)

Namun di sisi lain, mereka mencela sebagian nabi dan menuduh mereka sebagai penjahat. Demikian pula dengan Syi'ah, Anda dapat melihat mereka berlebih-lebihan mengagungkan Ali radhiyallahu ‘anhu dan sebagian keturunan beliau, bahkan menempatkan mereka sebagai sembahan dan berkeyakinan bahwa Allah Azza wa Jalla bersatu dalam dzat mereka. Namun di sisi lain, mereka mencela sahabat dan kaum Muslimin. Menuduh mereka munafik dan kafir. Meski banyak memiliki persamaan, Yahudi dan Nasrani telah selangkah lebih maju dari Syi'ah dalam hal etika. Ketika orang-orang Yahudi ditanya, “Siapa penganut terbaik agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Musa.” Orang-orang Nashrani pun ditanya dengan pertanyaan yang sama, jawaban mereka, “Para penolong ‘Isa.” Dan ketika orang-orang Syi'ah ditanya, “Siapa pengikut paling durhaka dari agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Muhammad.”

(http://abuthalhah.wordpress.com/2009/07/20/antara-yahudi-dan-syiah/)

Al-Baghdâdi rahimahullâh telah menjelaskan secara ringkas permusuhan kaum Syi’ah Bathiniyah ini terhadap Islam dan kaum Muslimin. Beliau berkata:
Ketahuilah –semoga Allâh membuatmu bahagia– sesungguhnya bahaya yang ditimbulkan oleh kaum Bathiniyah terhadap kaum Muslimin lebih besar daripada bahaya yang ditimbulkan oleh kaum Yahudi, Nashrani maupun Majusi. Bahkan lebih besar daripada kaum Dahriyah (atheis) serta kelompok-kelompok kafir lainnya. Bahkan lebih besar daripada bahaya yang ditimpakan oleh Dajjal yang muncul di akhir zaman. Karena orang-orang yang tersesat akibat dakwah Bathiniyah ini sejak awal mula munculnya dakwah mereka sampai hari ini lebih banyak daripada orang-orang yang disesatkan oleh Dajjal pada waktu munculnya nanti. Karena fitnah Dajjal tidak lebih dari empat puluh hari, sementara kejahatan kaum Bathiniyah ini lebih banyak lagi daripada butiran pasir dan tetesan hujan.”
(Al-Farqu bainal Firaq hlm 382)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata tentang Syi’ah Bathiniyah,
Mereka lebih kafir dari orang Yahudi dan Nashrani, bahkan lebih kafir dari orang Musyrik…bahkan bahaya mereka lebih besar daripada kafir harbi sekalipun bangsa tartar.” (Dirasatul Firaq hlm. 193. Dinukil dari Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyah, 35/149-152)


Diketik ulang dan disunting oleh: Nadwah Diraasah Al 'Uluum Al Islaamiyyah
Sumber Catatan: http://gizanherbal.wordpress.com/2012/03/23/12-persamaan-syiah-dengan-yahudi/
  • Digg
  • Delicious
  • Facebook
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar